Bupati Boltim Instruksikan Jajaran Segera Tangani Degradasi Moral Terhadap Generasi

KinalangNews, BOLTIM – Pengaruh teknologi dikhawatirkan berdampak buruk bagi generasi penerus terutama anak usia dini. Ini menjadi perhatian khusus orang nomor satu di bagian Timur Totabuan terhadap “Degradasi Moral” anak bangsa.

Sebagaimana diutarakannya, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto, S.Sos, M.Si, menekan jajarannya untuk proaktif menangani masalah negatif dikalangan pelajar.

Bacaan Lainnya

Hal itu mengunggulkan niatnya dalam memperhatikan generasi di Daerahnya, dari aspek kebudayaan yang digalinya bisa menghambat misi menjadikan Boltim yang menganut kultur nene moyang.

Bupati mengatakan untuk membentuk moral dan ahlak mulia bagi masyarakat dan terutama generasi muda (anak-anak) di Kabupaten Boltim, maka Pemerintah Daerah (Pemda) harus melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat.

Mengingat lanjut Bupati, sudah mulai terlihat adanya fenomena “Degradasi Moral” bagi seluruh generasi di Indonesia termasuk di Boltim yang diakibatkan oleh faktor tehnologi, globalisasi, dan kecepatan akses informasi melalui jaringan seluler. Salah satu contoh dampaknya meningkatnya kasus pencabulan dan pemerkosaan di Boltim serta kekerasan seksual lainya.

Maka demikian, Pemda  harus menyiapkan langkah strategis agar bisa menyelamatkan generasi kita dari berbagai pengaruh negatif.

“Saya menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda,red) bersama para asisten untuk bisa membentuk tim, yang terdiri dari, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P3A), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta seluruh camat se-Boltim,” imbuhnya jelas

Menurut Bupati, tim tersebut dibentuk dan dibagi per-Kecamatan, ditindaklanjuti dalam bentuk sosialisasi di Sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di Boltim.

Selain itu juga, untuk masyarakat di sosialisasikan oleh para camat dan Kepala Desa pada setiap acara Kemasyarakatan di Desa dalam bentuk hajat baik pesta dan lain – lain.

“Untuk bahan sosialisasi di bahas oleh Tim yang terbentuk kemudian materinya juga di berikan di desa.  Saya juga sudah menginstruksikan kepada sekda sejak kemarin untuk segera membuat surat edaran tentang pelarangan tari tarian yang mengandung unsur sensualitas dan berbau erotisme dan pornografi,” tutupnya tegas.

Penulis/Editor: Ryan Mokodompit

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *