KinalangNews, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul Mamonto, S.Sos, M.Si, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) secara diam – diam di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten setempat pada, Selasa (10/05/2022).
Agenda tersebut menjadi kejutan terhadap sejumlah ASN yang bertugas di Lingkup Pemerintahan Boltim. Sidak dilakukan guna mengukur tingkat kedisiplinan para Abdi Negara itu pasca libur Nasional sekalian Cuti Bersama, jelang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah belum lama ini.

Kejutan yang dimaksud berupa sanksi terhadap para ASN yang tidak hadir dalam tugas dan tanggungjawab tanpa keterangan.
Pasalnya, Senin kemarin Bupati dalam instruksinya mewajibkan seluruh ASN untuk ikut apel perdana dan ditegaskan untuk tidak menambah libur.
Penegasan Bupati dalam penyampaiannya, tampak tak diindahkan oleh sejumlah ASN saat sidak berlangsung. ASN bolos terpaksa harus menerima sanksi dengan potongan TKD sebesar 50 persen, akibat absen ngantor tanpa alasan dan keterangan jelas.
Lewat pantauan KinalangNews, Bupati menegaskan dan memberikan binaan serta kepastian sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Bagi yang tidak hadir tanpa keterangan, potong tunjangan sebesar 50 persen. Saya sudah sampaikan kemarin (Senin) pada apel perdana jangan ada yang menambah – nambah libur,” tegas Bupati.
Sementara Panglima ASN, Sekda Boltim, Ir. Sonny Waroka, lewat keterangan nya akan menindaklanjuti bentuk sanksi terhadap para ASN berdasarkan penegasan Bupati. Menurutnya, itu dilakukan sesuai ketentuan atau aturan yang berlaku.
“Pertama sidak kami, ada penegasan Bupati kemarin (Senin, Apel Perdana, Red) jangan tambah – tambah libur, karena baru selesai libur panjang kan. Kecuali kalau dia sakit, ada izin dengan alasan yang jelas, tapi ada alasan yang tidak jelas langsung sanksi tadi, TKD 50, persen tidak dibayarkan, Karen di edaran sudah di tegaskan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Waroka penegasan Bupati juga berkaitan dengan Tupoksi ASN, jangan ada yang melampaui batasan dalam struktur SKPD wajib sesuai tanggungjawab masing – masing, loyal terhadap pimpinan.
“Baru yang kedua, berkaitan evaluasi kinerja tentu. Ada penegasan Bupati tadi kalau seperti staf tetap staf, jangan berlaku sama seperti Kepala Dinas (Kadis) sesuai porsi kan. Jangan ada pimpinan dikantor, pimpinan sudah tidak di dengar dan merasa sebagai pimpinan. Kita tadi bicara profesionalitas, bicara disiplin, bicara loyalitas, karena itu jadi pegangan dan kita melakukan evaluasi setiap hari,” jelasnya.
Untuk yang terakhir dalam Sidak tambahnya, berkaitan dengan ASN yang terbawah arus politik. Waroka mengatakan ada penegasan terhadap ASN untuk bekerja jangan campur yang bukan rana.
“Yang ketiga yah janganlah kita terbawah dengan situasi politik, karena kita ASN jangan campur urusan politik ini apalagi di tingkat pimpinan. ASN kerja saja jangan terkontaminasi, tadi beliau berapa kali ulangi tunduk dan bekerja saja,” ungkapnya.
Penulis/Editor: Ryan Mokodompit